Karaage: Gurihnya Ayam Goreng Jepang yang Tak Pernah Gagal Memikat
Asal-Usul Karaage
Karaage (唐揚げ) adalah teknik menggoreng khas Jepang yang populer sejak era Edo (1603–1868), awalnya digunakan untuk ikan. Namun, versi ayam goreng ala karaage mulai populer setelah Perang Dunia II, ketika ayam menjadi bahan lebih mudah diakses. Karaage kini menjadi hidangan rumahan yang disukai semua kalangan—baik sebagai lauk, camilan, maupun bento isi bekal anak sekolah.
Bahan dan Cara Pembuatan
Karaage umumnya menggunakan paha ayam tanpa tulang, karena teksturnya lebih lembut dan juicy. Berikut bahan utamanya:
-
Ayam (biasanya paha atau dada)
-
Kecap asin
-
Jahe dan bawang putih parut
-
Mirin atau sake (opsional)
-
Tepung kentang (katakuriko) atau tepung maizena
-
Minyak untuk menggoreng
Ayam dimarinasi selama 30 menit hingga 2 jam, dilapisi tepung tipis, lalu digoreng dua kali agar garing di luar dan juicy di dalam.
Cara Penyajian
Karaage disajikan hangat, biasanya ditemani irisan lemon dan mayones Jepang sebagai cocolan. Hidangan ini cocok disantap bersama nasi putih atau sebagai isian dalam bento. Di bar atau izakaya Jepang, karaage sering menjadi teman minum bir karena rasa gurih dan teksturnya yang ringan.
Rekomendasi Tempat Menikmati Karaage di Indonesia
-
Chikin Karaage (Jakarta) – Spesialis karaage dengan berbagai rasa: original, spicy, cheese. Harga mulai Rp25.000–Rp50.000 per porsi.
-
Toridoll Yakitori (Jakarta, Bandung) – Menyajikan karaage crispy dengan saus spesial ala izakaya.
-
Marugame Udon (nasional) – Menawarkan karaage sebagai side dish, harga sekitar Rp18.000–Rp22.000 per potong.
Harga Karaage di Jepang
Karaage dijual luas, dari restoran hingga konbini (minimarket):
-
Restoran: ¥400–¥800 per porsi (Rp46.000–Rp92.000)
-
Konbini (7-Eleven, FamilyMart): ¥150–¥300 per potong (Rp17.000–Rp35.000)
-
Festival makanan atau yatai: sekitar ¥300–¥500 (Rp35.000–Rp58.000)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar