Miso Soup: Semangkuk Ketenangan dari Dapur Tradisional Jepang
Asal-Usul Miso Soup
Miso soup atau misoshiru adalah sup tradisional Jepang yang telah menjadi bagian dari makanan harian masyarakat Jepang selama lebih dari 1.000 tahun. Sup ini berasal dari praktik fermentasi kacang kedelai yang sudah dikenal sejak zaman Nara (abad ke-8). Miso soup awalnya disajikan dalam ritual keagamaan, lalu berkembang menjadi bagian tak terpisahkan dari menu rumah tangga, restoran, hingga makanan bento.
Bahan dan Proses Pembuatan
Miso soup terdiri dari dua komponen utama:
-
Dashi – kaldu bening dari kombu (rumput laut) dan katsuobushi (serutan ikan bonito kering).
-
Miso – pasta fermentasi kedelai yang memberikan rasa umami khas dan aroma khas.
Bahan tambahan seperti tofu, wakame (rumput laut kering), daun bawang, jamur, dan kadang sayuran musiman ditambahkan ke dalam sup. Miso ditambahkan setelah kaldu mendidih dan dimatikan agar tidak merusak enzim alami di dalamnya.
Cara Penyajian
Miso soup disajikan dalam mangkuk kecil dan umumnya menjadi pendamping makanan utama seperti nasi dan ikan panggang. Sup ini biasa disantap saat sarapan, makan siang, atau malam. Rasanya ringan namun memberi kesan menenangkan dan menyeimbangkan makanan utama.Rekomendasi Tempat Menikmati Miso Soup di Indonesia
-
Ichiban Sushi (nasional): Menyediakan miso soup sebagai menu pendamping. Harga sekitar Rp12.000–Rp18.000 per mangkuk.
-
Sushi Tei: Miso soup dengan tofu dan wakame sebagai pelengkap set makanan. Harga sekitar Rp15.000.
-
Marugame Udon (nasional): Menyediakan miso soup sebagai menu tambahan. Harga berkisar Rp13.000.
Harga Miso Soup di Jepang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar